Search site

Contact

SMK MUHAMMADIYAH 2 BELIK PEMALANG
Jl. KH Ahmad Dahlan 50B Belik Pemalang

(0284) 3285393

smkmbp@yahoo.co.id

Blog

This section is empty.

Alat praktik buatan SMK Belik diminati

27/08/2010 20:32

PEMALANG - Produksi alat praktik otomotif buatan SMK Muhammadiyah Belik Pe­ma­lang mulai diminati konsumen. Bahkan pesanan kini tidak ha­nya datang dari kalangan sekolah di lokal Pemalang saja, namun sudah merambah ke luar kota, seperti Purbalingga, Se­ma­rang dan lain-lain.

Bertambahnya jumlah pe­sa­nan itu karena produknya sudah mulai dikenal. Sementara dari sisi harga, juga mampu bersaing dengan alat sejenis di pasaran.

Menurut Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Belik, Ating Nugroho SH, produksi alat praktik di sekolahnya dimulai sejak empat tahun silam. Na­mun saat itu alat yang di­ha­silkan masih dalam bentuk yang sederhana. Seiring dengan perkembangan waktu, alat praktik yang dihasilkan semakin be­ra­gam. Mulai dari alat peraga me­sin kendaraan bermotor, baik ro­da dua maupun empat, alat ke­listrikan maupun berbagai sistem kendaraan yang lain.

Ide untuk memproduksi alat praktik sendiri, menurut Ating, bermula dari adanya alumni yang sebenarnya berbakat, na­mun masih menganggur. Untuk memberdayakan mereka, akhir­nya alumni tersebut ditarik kembali ke sekolah untuk bekerja di laboratorium teknik.

”Jadi para alumni selain dihitung sebagai pekerja, mereka ju­ga sekaligus untuk praktik ber­sama siswa-siswa yang masih dalam tahap pembelajaran,” katanya.

Sementara untuk mengatasi kendala modal pembuatan me­sin praktik, pihak sekolahan terpaksa membeli barang-ba­rang dari pasar loak atau pun da­ri pi­hak asuransi yang kualitasnya masih bagus, untuk kemudian direkondisi kembali. Selain itu bagi pemesan alat juga diwajibkan untuk membayar uang panjar sebesar 30% dari alat yang dipesan.

Dengan stategi semacam ini ternyata harga barang produksi yang dihasilkan dapat ditekan hingga mencapai 75% dari har­ga pasaran. Sementara untuk kua­litas barang juga tetap dapat di­andalkan.

Kendala
Sayangnya dalam menyelesaikan produknya, menurut Ating Nugroho, masih dihadapi kendala soal keterbatasan ruang praktik. Sebab ruang praktik yang saat ini ada lokasinya ber­se­belahan dengan ruang kelas yang setiap hari digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Se­mentara jika pekerjaan harus di­lakukan seusai jam belajar maka pengerjaan akan memakan wak­tu yang lebih lama karena keterbatasan waktu.

Untuk itulah ke depan diharapkan ruang produksi bisa dipindahkan ke lokasi yang agak jauh dari ruang kelas, sehingga produksi bisa tetap lancar. Di sisi lain, kegiatan belajar mengajar juga tidak terganggu. Apalagi saat ini tanah yang akan digunakan untuk membangun laboratorium sudah tersedia.